Bangun Pabrik Gula, Pemprov NTT Harus Konsisten

02-03-2017 / KOMISI VI
 
 
Fenomena tutupnya sejumlah pabrik gula di Jawa dan Sumatera harus menjadi perhatian Pemprov NTT yang rencananya akan membangun Pabrik Gula.
 
 
"Menurut hemat saya ini hal yang baik, jika dikelola secara konsisten dan berkesinambungan, bukan tidak mungkin akan menjadi prospek andalan NTT untuk pemenuhan gula lokal, nasional maupun internasional," kata Anggota Komisi VI DPR Siti Mukaromah saat raker dengan Gubernur NTT dalam rangkaian kunjungan kerja di Kupang, NTT, Senin (27/2).
 
 
Ditambahkan Erma- sapaan akrabnya, tutupnya sejumlah pabrik gula milik pemerintah (BUMN) maupun swasta perlu menjadi pembelajaran. Agar tidak bernasib yang sama, ini harus menjadi catatan Pemprov NTT.
 
 
Menurut Politisi F-PKB ini, tutupnya sejumlah pabrik gula ini ada beberapa penyebab. Pertama, lahan-lahan yang mestinya ditanami tebu semakin berkurang, karena banyak di bangun perumahan dan tempat bisnis lainnya. Untuk itu, Pemprov NTT harus konsisten dan berkesinambungan terhadap lahan tebu yang sudah ditentukan luasnya sejak awal.
 
 
"Jangan sampai kejadian seperti pabrik yang tutup itu, di tengah jalan mandek, apalagi mesinnya kan mahal, karena didatangkan dari luar NTT. Pasti membutuhkan biaya yang tinggi," ujar Politisi Dapil Jawa Tengah VIII itu.
 
 
Selain itu, Erma juga mengingatkan, selain butuh konsistensi dan kesinambungan, kerjasama antara pengelola dengan masyarakat atau para petani tebu serta investor harus sinergis.
 
 
Penyebab kedua, kata Erma, ketergantungan terhadap impor gula rafinasi sedikit banyak mengurangi pasar dari gula lokal ini. Sebab, gula rafinasi yang sebenarnya diperuntukkan untuk makanan industri, justru banyak tersebar di masyarakat untuk konsumsi.
 
 
"Selain merusak harga pasar karena lebih murah dibanding gula lokal, proses pembuatan gula rafinasi juga kurang higienis, yang memang peruntukkanya bukan untuk konsumsi masyarakat," terangya.
 
 
Erma berharap, Prov NTT menjadi garda terdepan untuk mengurangi impor gula, mengingat masih luasnya wilayah NTT yang belum dimanfaatkan.Tentu ini menjadi kontribusi yang terbaik buat Indonesia ke depan.(jk,mp) foto : Jaka/mr.
 
 
 
BERITA TERKAIT
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...
Legislator Kritik PLN yang Utang 156 M Setiap Hari
05-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal lonjakan utang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau...